Anime For Minna
Youkoso Minna-sama! (`ー゜)/
Please Login or Register
-------------------------------
Kamu bisa Join di Chatbox dan Menjelajahi Forum ini lebih lanjut setelah Register ^^
Enjoy at AFM =)
__________________
if you're a guest, please register first.
to be able, to see this forum more ^_^
Thanks
Anime For Minna
Youkoso Minna-sama! (`ー゜)/
Please Login or Register
-------------------------------
Kamu bisa Join di Chatbox dan Menjelajahi Forum ini lebih lanjut setelah Register ^^
Enjoy at AFM =)
__________________
if you're a guest, please register first.
to be able, to see this forum more ^_^
Thanks
Anime For Minna
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.



 
HomePortalLatest imagesRegisterLog in
This My World Icon_smileThanks For Coming, We Hope You Can Enjoy At AFM This My World Icon_smile
---If You're a GUEST, Please REGISTER First,After That You Can Access The Forum---
|Welcome To Our Newest Member https://animeforminna.forummotion.com/u481|
First Please Introduce Yourself

 

 This My World

Go down 
3 posters
AuthorMessage
Kazuhiko
Senpai
Senpai
Kazuhiko


Jumlah posting : 943
Thanks : 20
Lokasi : Tokyo

This My World Empty
PostSubject: This My World   This My World I_icon_minitimeTue Jul 27, 2010 7:42 pm

Summary :

Sasuke memegangi dadanya, disana terasa sangat sakit dan perih. Sakit itu melebihi apapun, melebihi ditusuk pisau atau apapun. Luka itu akan selalu membekas dalam hatinya, luka yang sulit disembuhkan. Luka yang akan menyiksa kedua Uchiha ini, menyiksanya secara perlahan. Beberapa langkah Sasuke yang berat, melewati sang kakak yang sama terpukul seperti dirinya. Mata onyx Sasuke seakan berat untuk terbuka, pikirannya telah melayang jauh dan kini tubuhnya tak bisa menopang berat badannya, sampai akhirnya pandangannya mengabur dan ia pun pingsan.

This My World

Seorang pemuda berambut emo hitam kebiruan, tengah berlari-lari kecil dari garasi tempat ia memarkirkan mobil jazz hitamnya, ia sedikit kebingungan dengan banyaknya kendaraan yang terpakir. Tak memperdulikan hal itu, ia masih tetap berlari. Dari wajahnya yang putih tampan itu tersirat rasa bahagia yang teramat sangat. Mungkin dikarenakan dirinya mendapat peringkat 1 nilai ujiian terbaik se-Konohagakure. Tentu saja prestasi yang sangat membanggakan bagi seorang Uchiha Sasuke. Saat kakinya telah mencapai teras rumah, mata onyx hitamnya menangkap beberapa karangan bunga terpampang disana, bukan karangan bunga berbahagia ataupun ucapan selamat. Namun, karangan bunga 'turut berduka cita' , beberapa saat langkahnya terhenti. Mencoba memahami apa yang telah terjadi, dengan sangat perlahan, ia melangkahkan kakinya menuju ruang tamu.

.

.

.

Kali ini, mata onyx hitam miliknya menangkap banyaknya orang yang berkumpul memakai pakaian serba hitam. Seketika itu, perasaan tak enak menghinggapi dirinya, mencoba tuk tetap tenang dan mencari tahu apa yang sebenarnya tengah terjadi. Ia mengedarkan pandangan ke sekeliling, hingga ia melihat beberapa kerabat orang tuanya. Dari wajah mereka semua tersirat kepedihan yang mendalam, begitu juga dengan karyawan yang bekerja di Uchiha Corp, perusahaan yang dibangun Fugaku uchiha dengan susah payah. Sasuke kembali melangkahkan kakinya menuju ruang keluarga, hendak mencari sang kakak. Meminta penjelasan mengenai semua ini, ia berjalan dengan sisa tenaga yang ia punya, banyak dari tamu yang datang menepuk pelan pundak Sasuke, seraya berkata "Sabar ya nak, kalian pasti dapat menerima ini semua.. Kalian harus tegar," itulah yang diucapkan oleh mereka. Seolah tak mendengar semua itu,Sasuke makin melangkah ke ruang keluarga, disana ia melihat sang kakak yang ia cintai. Namun, yang berbeda hanyalah ada bekas air mata diwajahnya, matanya pun bengkak memerah.

"Apa yang terjadi, kak?" ucap Sasuke meminta penjelasan pasti dari kakak yang ia sayangi.

"Aku.. Tak bisa menjelaskannya secara langsung," ucap Itachi menarik nafas panjang. "Aku tak ingin mengeluarkan air mata ini lagi, ibu akan bersedih," ucap Itachi memegang dadanya yang terasa sangat sakit. "Lebih baik kau ikuti aku, dan lihat apa yang terjadi," ucap Itachi menarik tangan Sasuke.

.

.

.

Itachi mengajak Sasuke ke sebelah kiri dari ruang keluarga, disana terdapat 2 peti mati yang masing-masing terdapat foto kedua orang tuanya. Langkah itu terasa sangat pelan, hingga mereka telah berdiri di depan peti mati kedua orang tuanya. Sasuke menatap peti mati itu nanar, meski sebenarnya ia takut menerima kenyataan yang terjadi, ia memberanikan dirinya berjalan ke salah satu peti mati tersebut.

Matanya seakan tak percaya dengan apa yang ia lihat, saat itu nafasnya tercekat seakan ada sesuatu yang mengganjalnya. Ia melihat sosok ibu yang ia cintai telah tertidur, akan selalu tertidur dan tak akan pernah terbangun, meski Sasuke selalu memanggil nama ibu yang ia cintai. Itachi menatap sang adik tercinta sedih, air mata itu menuruni wajah tampan sulung Uchiha, diumurnya yang ke 20 tahun,dan diumur Sasuke yang ke 18 tahun, mereka kehilangan kedua orang tuanya secara tragis. Itachi yang tak mampu menahan kesedihan, jatuh terduduk. Ia memegangi dadanya menahan segala rasa sakit yang menghujam jantungnya, mencoba mengatur nafasnya. Semua seakan mimpi yang tak mungkin terjadi, semuanya seperti sebuah kebohongan, namun inilah kenyataannya.

.

.

.

Sasuke mengambil bunga mawar putih yang berada disamping peti mati ibunya, ia hirup dalam-dalam wangi bunga itu. Kemudian ia meletakkannya didalam peti mati ibunya, dengan memanjatkan doa untuk ibunya. Beranjak dari peti mati ibunya, ia pun melangkah menuju peti mati ayahnya, ayah yang sangat ia cintai dan ia hormati. Ia juga melakukan hal yang sama, sebagai penghormatan untuk ke ayahnya. Itachi yang jatuh terduduk, dibantu bangkit oleh Asuma, penasehat kepercayaan Ayahnya. Penasehat yang telah bertahun-tahun bersama ayahnya, saat Itachi dan Sasuke kecil.

"Ayah anda meninggal karena kecelakaan mobil, saya berharap tuan muda dapat merelakan beliau," ucap Asuma pada Sasuke yang melangkah ke Itachi. "Beliau akan sedih, jika melihat tuan muda berdua sedih," ucap Asuma lagi.

Sasuke memegangi dadanya, disana terasa sangat sakit dan perih. Sakit itu melebihi apapun, melebihi ditusuk pisau atau apapun. Luka itu akan selalu membekas dalam hatinya, luka yang sulit disembuhkan. Luka yang akan menyiksa kedua Uchiha ini, menyiksanya secara perlahan. Beberapa langkah Sasuke yang berat, melewati sang kakak yang sama terpukul seperti dirinya. Mata onyx Sasuke seakan berat untuk terbuka, pikirannya telah melayang jauh dan kini tubuhnya tak bisa menopang berat badannya, sampai akhirnya pandangannya mengabur dan ia pun pingsan.

.

.

.

30 menit kemudian..

Pemuda berambut onyx itu mulai membuka matanya, tak ada lagi pancaran penuh kasih dari mata onyx yang memabukkan itu. Kini sinar kesedihan mendalam dan kesakitan yang teramat sangat memenuhi ruang dimata itu. Pandangan mata yang dingin, dan menusuk. Meski pemudaemo ini tak menangis, ia sangat terpukul, hingga air mata kesedihan itu pun tak dapat ia tunjukkan. Untuk sedikit mengurangi rasa sakit yang hinggap dihatinya kini. Ia melihat sang kakak yang duduk disamping tempat tidurnya.

"Aku tahu.. Aku juga merasakan sakit yang sama sepertimu," ucap Itachi menarik nafas panjang. "Tapi,kita harus bangkit untuk orang tua kita, kita harus bertahan untuk mereka," ucap Itachi dengan memegangi dadanya yang terasa sesak itu. "Apakah kau cukup kuat, untuk melihat ayah dan ibu dimakamkan?" tanya Itachi menatap onyx Sasuke yang dingin.

"…" Sasuke sama sekali tak menjawab, ia hanya menggeleng pelan. Sama seperti Itachi, ia memegangi dadanya yang terasa sakit.

"Baiklah, aku mengerti.. Kau diam dikamar saja," ucap Itachi berdiri menatap sang adik. "Kau harus bangkit, menjadi adikku yang seperti dulu," ucap Itachi seraya memeluk Sasuke, kemudian meninggalkan kamar Sasuke.

.

.

.

Sasuke POV

Aku mengerti, bahwa kematian itu memang ditentukan oleh yang diatas.. Tapi tak adakah cara agar kematian itu tak terasa begitu sakit seperti ini? Ini bukan kenyataan, ini pasti sebuah mimpi.. Aku harus bangun dari mimpi buruk ini. Aku masih berhutang banyak janji pada ayah, aku masih punya banyak hal yang harus dikerjakan bersama ibu. Dulu ayah bilang ingin dibelikan pancingan dari gaji pertamaku,kelak saat aku bekerja. Ayah selalu menjadi panutan untukku, ia mengajarkanku kedisiplinan, ia mengajariku menjadi pria dewasa yang bisa menyelesaikan masalah sendiri. Ibu berjanji akan ikut berpartisipasi dalam memberi nama pada anakku, kelak saat aku menikah dan mempunyai anak. Ibu selalu menjadi peneduhku, saat banyak masalah menghampiriku, saat aku merasa bahwa sinar tersebut benar-benar telah sirna. Aku telah mendapatkan nilai terbaik saat aku lulus SMA, tidakkah ayah dan ibu ingin melihatnya? Tidakkah kalian ingin menepati janji kalian untuk liburan bersama ke Singapore? Dimana kita akan tertawa bersama, bercerita hal lucu, dan lainnya. Kalian bagaikan langit dan bumi. Ayah bagaikan langit yang akan mengajariku berbagai hal baru, sedangkan ibu bagaikan bumi yang menentramkanku. Mendoakan anaknya yang melangkah ke tempat-tempat baru. Doa ibu selalu mengiringi anak-anakmu ini. Lalu? Bagaimana sekarang dengan kami? Ini akan sangat sulit untuk dijalani, aku tak bisa menambah beban kakak yang sama terpuruk sepertiku.

End Sasuke POV

.

.

.

3 tahun pun berlalu..

Pria berkuncir yang memiliki mata onyx itu menikmati sarapan yang telah dibuat oleh juru masak dirumahnya. Meski 3 tahun telah berlalu, kejadian itu masih lekat diingat olehnya,mata onyxnya memancarkan kesedihan yang sama seperti 3 tahun yang lalu, lama ia terdiam sampai akhirnya ia memanggil sang adik untuk sarapan bersama.

.

.

.

Pemuda yang sama-sama bermata onyx hitam itu nampak menuruni tangga, pemuda berambut emo yang lebih muda 2 tahun dari Itachi. Mata onyxnya memancarkan kehilangan yang teramat dalam, dan tatapannya pun sangat dingin. Sama sekali tak terpancar rasa kasih sayang, seperti ketika kedua orang mereka masih ada.

"Kau merasa baikan, Sasuke?"

"…" masih tak ada jawaban, ia hanya menggeleng sambil memakan sarapannya perlahan.

"Sampai kapan kau tak berbicara seperti itu?"

"…" tetap saja tak dijawab oleh pemuda berambut emo tersebut, lagi-lagi ia menggeleng pelan.

"Aku tak tahu harus bagaimana, aku tau apa yang kau rasakan.. Aku mengerti semua itu, hanya saja kau tak bisa menyimpannya sendirian.." ucap Itachi menarik nafas perlahan. "Aku berangkat kerja, aku harap kau takkan kesepian," ucap Itachi pergi meninggalkan meja makan.

"…" Sasuke pun mengangguk tanpa ada kata yang keluar dari bibirnya.

.

.

.

Itachi POV

Aku mengerti luka hati yang ia rasakan, mungkin akan terasa lebih sakit dari apa yang aku rasakan. Tapi, ia tak boleh selamanya seperti itu, aku yakin ada cara untuk membuatnya kembali menjadi Sasuke yang aku kenal, Sasuke yang memiliki pancaran cinta dari mata onyx, Sasuke yang selalu bertengkar dan kadang bercanda bersamaku, adik yang sangat kubanggakan. Aku yakin, suatu saat aka ada seseorang yang bisa menyembuhkannya, mungkin dengan adanya sedikit cinta dalam mengembalikan adikku Sasuke, keluar dari dunianya.

End Itachi POV

.

.

.

Selama 3 tahun ini, Sasuke selalu mengurung dirinya dikamar. Ia menutup hatinya untuk siapapun, ia tak menangis saat kedua orang tuanya meninggal. Hal inilah yang membuat luka hatinya semakin parah. Sasuke memang melakukan kegiatannya seperti biasa, namun ia tak pernah berbicara semenjak kematian orang tuanya. Itachi menginginkan adiknya seperti dulu. Beberapa temannya datang menghiburnya, namun tak ada yang bisa membuatnya sadar. Selama ini ia terpenjara dalam dunianya, dunia yang ia batasi untuk dimasuki orang lain. Hal ini lah yang ditakutkan oleh Itachi, Sasuke akan dianggap gila dan Orochimaru akan merebut satu-satunya orang yang berarti dalam hidupnya.

.

.

.

Sasuke yang telah menghabiskan sarapannya, beranjak pergi dari meja makan menuju tangga. Menaiki tangga secara perlahan, hingga ia telah sampai pada kamarnya, kamar dimana tempat ia berfikir, berkhayal tentang kedua orang tuanya. Kedua orang tua yang sangat ia cintai dan berarti untuknya. Perlahan ia duduk disamping tempat tidurnya, mengambil piagam penghargaan yang ia dapatkan 3 tahun lalu. Ia menatap piagam itu lekat-lekat sampai akhirnya ia mengambil foto kedua orang tuanya, memperlihatkan piagam itu pada foto kedua orang tuanya dan ia kembali ke dunianya.
Back to top Go down
https://www.facebook.com/kazuhiko.oki
Ulquiorra
Moderator
Moderator
Ulquiorra


Jumlah posting : 534
Thanks : 10
Age : 29
Lokasi : Las Noches

This My World Empty
PostSubject: Re: This My World   This My World I_icon_minitimeWed Jul 28, 2010 3:18 pm

mewek sedih.....

terharu good job!
Back to top Go down
Amakaze
Senpai
Senpai
Amakaze


Jumlah posting : 424
Thanks : 10
Lokasi : masih ada di dunia

This My World Empty
PostSubject: Re: This My World   This My World I_icon_minitimeWed Jul 28, 2010 3:49 pm

bagus sih

tapi dimata w terkesan lebay hahaha

g terlalu suka sama cerita kaya gini hoam

pusing
Back to top Go down
Kazuhiko
Senpai
Senpai
Kazuhiko


Jumlah posting : 943
Thanks : 20
Lokasi : Tokyo

This My World Empty
PostSubject: Re: This My World   This My World I_icon_minitimeWed Jul 28, 2010 4:47 pm

Tsukimori wrote:
mewek sedih.....

terharu good job!
heh??
sedihh yaa?? bingung
Back to top Go down
https://www.facebook.com/kazuhiko.oki
Sponsored content





This My World Empty
PostSubject: Re: This My World   This My World I_icon_minitime

Back to top Go down
 
This My World
Back to top 
Page 1 of 1
 Similar topics
-
» Death Note (nigth mare) - the world

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
Anime For Minna :: AFM Square :: Hobbies :: Fanfic-
Jump to: